Gagasan Kuno Abad 19: Alam Semesta Kekal

Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.  Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof...
Read More >>

Mengenal Lebih Dalam Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

pelajaran PKn SMP/SMA pernah muncul dalam kurikulum tahun 1957 dengan istilah Kewarganegaraan yang merupakan bagian dari mata pelajaran Tata Negara. Kemudian, pada tahun 1961 muncul istilah civics dalam kurikulum sekolah di Indonesia. Pada tahun 1968, mata pelajaran civics berubah nama menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education. Dalam kurikulum 1975 nama mata pelajaran PKN berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), kemudian dalam kurikulum 1994 berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Selanjutnya, dalam kurikulum tahun 2004 nama mata pelajaran PPKn berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Para ahli memberikan definisi Civics dalam rumusan yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama, yaitu bahwa Civics merupakan unsur atau cabang keilmuan dari ilmu politik...
Read More >>

Adaptasi

Kemampuan hewan dan tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya adalah suatu ciri khas yang memungkinkan makhluk hidup bertahan. Setiap spesies beradaptasi dengan mencari lingkungan yang cocok atau dengan mengalami modifikasi yang membuatnya lebih cocok dengan lingkungannya. Adaptasi dapat mengalami perubahan struktur tubuh (marfologi), perubahan fisiologi, perubahan perilaku, atau perubahan semua sifat tersebut Berperan sebagai faktor pengarah dalam mekanisme evolusi, yaitu pentingnya adaptasi terhadap lingkungan tertentu. Meskipun demikian tidak setiap sifat pada organisme dapat mengadakan adaptasi. Contoh kupu-kupu Biston batularia var. carbonaria adalah contoh adaptasi marfologis terhadap lingkungannya yang membuatnya lebih mampu dengan mengurangi kemungkinan dimakan oleh musuhnya....
Read More >>